Penemuan Fosil-Fosil Manusia Purba

Advertisement
Penemuan Fosil-Fosil Manusia Purba - Pada kesempatan ini Mutira Putih akan share artikel mengenai Penemuan Fosil - Fosil Manusia Purba.  Indonesia purba merupakan wilayah kepulauan yang awalnya diperkirakan menyatu dengan benua Asia.

Pada masa perpindahan makhluk hidup dari utara ke selatan, ini juga termasuk manusia purba. Pada bulan November tahun 1890, E. Dubois menemukan fosil manusia purba yang dikenal sebagai pithecanthropus Erectus di kedungbrubus. Pada tahun 1936, 1939, dan 1941 von koenigswald menemukan fosil pithecanthropus mojokertensis, pithecanthropus robustus di lembah sungai bengawan solo, dan Meganthropus palaeojavanicus (manusia raksasa dari Jawa) di Sangiran. Juga, ditemukan fosil-fosil yang lebih mudah seperti Homo Soloensis, Homo wajakensis dan Homo Sapiens. Namun sebelum bangsa Eropa melakukan penggalian tersebut, Raden Saleh Bustaman – seorang pelukis dan ilmuwan –telah melakukannya di daerah Kedungbrubus pada pertengahan abad ke-19, namun hasil penemuannya tidak diumumkan.
Manusia-manusia purba nusantara dinilai sebagai bentuk manusia awal di permukaan bumi ratusan ribu tahun yang lampau  ketika wilayah lain justru masih ‘gelap’.Fakta ini merupakan landasan penting dalam memposisikan peta kebudayaan bangsa Indonesia. Namun, komunitas manusia purba ini malah menghilang. Justru kemudian muncul kebudayaan tinggi di Amerika Latin (Suku Inka, Maya), Mesir, Cina, India, dan sekitar yunani.
Seandainya komunitas manusia purba ini tetap bertahan,tentu peta kebudayaan dunia akan berpusat di sekitar pulau Jawa. Berdasar pengamatan terdapat’ruang kosong’ yang panjang setelah zaman Paleolitikum di Wilayah nusantara sampai pada zaman kebudayaan berikutnya ditemukan.(Mp)
Advertisement