Pengertian Sistem Kekebalan Tubuh - Pada kesempatan ini saya akan share sedikit mengenai pengertian sistem kekebalan tubuh semoga dapat membantu, Sistem kekebalan tubuh pada vertebrata, khususnya manusia, sangat bergantung pada sel darah putih (leukosit). Bersama-sama dengan sel darah lainnya, sel darah putih dibentuk oleh sebuah jaringan meristem yang disebut sel induk (stem cells). Perhatikanlah gambar tentang diferensiasi sel induk menjadi sel darah putih, sel darah merah, trombosit, dan limfosit.
Limfosit terdiri atas limfosit B dan limfosit T. Seperti telah diketahui perkembangan limfosit terjadi dalam sumsum tulang. Limfosit yang meneruskan pematangannya dalam sumsum tulang berkembang menjadi limfosit B. Adapun limfosit yang bermigrasi ke timus dan meneruskan pematangannya di sana berkembang menjadi limfosit T.
a. Limfosit B
Limfosit B jumlahnya mencapai 30% dari keseluruhan limfosit di dalam tubuh. limfosit B dibentuk dan mengalami pematangan dalam sumsum tulang (bone marrow). Huruf "B" pada limfosit B berasal dari kata :bursa fabrisius:, yaitu organ pada unggas tempat pematangan limfosit B. Pada organ bursa fabrisius inilah limfosit B pertama kali ditemukan. Akan tetapi, beberapa ahli juga menyebutkan bahwa huruf "B" pada limfosit B berasal dari "bone marrow" (sumsum tulang).
Limfosit B yang berkembang dalam sumsum tulang mengalami pembelahan atau diferensiasi menjadi sel plasma dan sel limfosit B memori. Sel plasma yang terbentuk bertugas menyekresikan antibodi ke dalam cairan tubuh. Adapun sel limfosit B memori berfungsi menyimpan informasi antigen.
b. Limfosit T
Seperti halnya limfosit B, limfosit T dibentuk di sumsum tulang. Akan tetapi, proses pematangan limfosit terjadi di kelenjar timus, sehingga disebut limfosit T ("T" berasal dari kata timus). Untuk lebih jelasnya mengenai proses pembentukan dan pematangan limfosit T dan limfoit B, perhatikanlah gambar dibawa ini
Pada saat perkembangannya di kelenjar timus, limfosit T berdiferensiasi menjadi beberapa jenis limfosit. Jenis-jenis limfosit tersebut adalah sebagai berikut.
1) Limfosit T sitotoksit, berfungsi dalam menghancurkan sel yang telah terinfeksi.
2) Limfosit T penolong, berfungsi mengaktifkan limfosit T dan limfosit B.
3) Limfosit T supresor, berfungsi mengurangi produksi antibodi yang dihasilkan sel-sel plasma.
4) Limfosit T memori, berfungsi mengingat antigen yang pernah masuk ke dalam tubuh. Dengan adanya limfosit T memori ini, antigen yang pernah masuk akan mudah dikenali dan lebih cepat dihancurkan.
Setelah mengalami pematangan, limfosit T dan limfosit B akan masuk ke dalam sistem perdaran limfatik. Oleh karena itu, sel-sel limfosit akan banyak ditemui pada peredaran darah limfatik, sumsum tulang, kelenjar timus, kelenjar limpa, amandel, darah, dan sistem pencernaan. Untuk lebih jelasnya mengenai sistem peredaran limfatik atau peredaran getah bening.
c. Antibodi
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa limfosit B membentuk sel plasma yang akan menyekresikan antibodi. Antibodi terdiri atas sekelompok protein serum globular yang disebut imunoglobulin. Imunoglobulin ini merupakan protein khusus yang dimigrasikan atau dipindahkan kebagian membran sel, kemudian akan mengenali dan membunuh sel asing yang ditemui.
Jangan Lupa Baca Juga:
Jangan Lupa Baca Juga: