Hati merupakan kelenjar yang paling besar
dalam tubuh dan termasuk ke dalam sistem pencernaan makanan (tractus
digestivus). Fungsi hati dalam tubuh adalah tempat distribusi makanan, tetapi
menghancurkan eritrosit, tempat penyimpan glikogen, tempat pembentukan
protrombin dan fibrinogen, penghasil empedu, menetralkan racun, dan pembentukan
urea.
Hati berperan sebagai distributor makanan
karena sari makanan yang berasal dari usus diangkut oleh plasma darah melalui
vena porta hepatika ke hati. Selanjutnya, sari makanan akan dinetralkan dalam
hati. Zat yang sudah tidak mengandung racun dari hati akan didistribusikan ke
jantung melalui vena hepatika.
Dalam hati, glukosa yang berlebih akan diubah
menjadi glikogen dengan bantuan hormon insulin dan glukagon. Glikogen disimpan
dalam hati sebagai makanan cadangan. Hati juga berpern dalam pembentukan
protrombin dan fibrinogen. Keduanya berperan dalam pembekuan darah.
hati juga berperan dalam pembentukan
eritrosit. Eritrosit yang telah berumur
120 hari akan dihancurkan dalam hati oleh sel-sel makrofag. Hemoglobin yang
terdapat dalam eritrosit akan diuraikan menjadi hemin, Fe, dan globin. Fe akan
disimpan dalam hati, kemudian dikirim ke sumsum tulang merah untuk pembentukan
hemoglobin baru dalam eritrosit baru. Globin akan digunakan lagi untuk
pembentukan antibodi atau hemoglobin baru.
Empedu yang dihasilkan oleh hati memiliki
pigmen bilirubin dan biliverdin yang
berasal dari hemin. Bilirubin dalam empedu akan mengalami oksidasi menjadi
urobilin yang memberi warna cokelat pada feses.
Fungsi hati dalam menawarkan racun erat
kaitannya dengan fungsi hati sebagai pembentuk urea. Hasil pencernaan protein
adalah asam amino akan mengalami deaminasi (lepasnya gugus NH). Dari asam
amino, NH dari sel dikeluarkan ke aliran darah. NH darah bersifat racun.
Histiosit hati berfungsi menetralkan racun dengan mengeluarkan suatu senyawa
asam amino ornitin.