Ibnu Hambal menuntut ilmu sepanjang hayatnya. Beliau tetap dengan mempelajari hadits sehingga beliau menjadi seorang imam. Sebagian dari manusia pernah berkata kepadanya disebabkan keheranannya dengan ketetapannya dalam menuntut ilmu sekalipun beliau sudah menjadi imam dan tinggi kedudukannya, kata mereka; sehingga bilakah lagi engkau hendak menuntut ilmu pada hal engkau sudah sampai ke derajat ini dan engkau sudah menjadi imam untuk seluruh umat islam?.....Imam Ibnu Hambal menjawab dengan kata: "Dari ujung pena sehinggalah ke pintu kubur:!
Alangkah tingginya percakapannya!.....Ia adalah suatu percakapan yang mengagumkan seluruh manusia dan seluruh alam. Ia adalah pengajaran yang mulia dari ajaran Islam yang mengajarkan kita bahwa ilmu itu dituntut dari ayunan sehingga ke liang lahat. Menuntut ilmu adalah suatu kegemaran yang tidak dijemu-jemukan. Ibnu Hambal adalah orang yang menggunakan da'wat, pena, kertas di sepanjang hidupnya sebagaimana penyambungan kepada pelajarannya.
Ja'far As-Siraj seorang pembaca, periwayat dan ahli sastra dari golongan Hambali yang meninggal dunia pada tahun 500 Hijriah pernah menceritakan hal ini dengan menyusun beberapa bait syair untuk memuji dan memuliakan orang-orang Hanabilah, ahli-ahli hadits dan juga sahabat-sahabat Imam Ibnu Hambal dan di samping itu juga sebagai jawaban kepada mereka-mereka yang mengeritiknya juga mereka-mereka yang menuduhnya dengan syairnya yang maksudnya
Katakanlah kepada mereka-mereka dengan kejahilan
Mereka memburuk-burukan orang mahabira'
juga orang-oang yang membawanya
Dengan tangan orang-orang mulia
Kalau tidak ada ahli Mahabira, ahli Magalim'
Ahli Sahaif' dan ahli Dafatir'
Juga orang-orang yang menjaga agama
Yang diutus dari sebaik-baik kabilah