Perkembangan Bioteknologi

Advertisement
Seiring perkembangan zaman, bioteknologi mengalami perkembangan pesat. Pada tahun 1920 ditemukan proses  fermentasi yang ditimbulkan oleh mikroorganisme. Kemudian fermentasi mulai digunakan untuk memproduksi zat-zat aseton, gliserin, butanol, asam laktat, asam sistrat, dan lain-lain. Setelah perang dunia kedua ditemukan bioteknologi dalam bidang kesehatan, yaitu dihasilkan pinicilin dari hasil kerja jamur. Sejak saat itu mulai ditemukan zat-zat antibiotik lain yang merupakan hasil kerja dari mikroorganisme, seperti steroid, enzim, vitamin, dan senyawa protein.
Perkembangan selanjutnya adalah era bioteknologi modern. Era ini ditandai dengan adanya perkembangan tekayasa genetika sebagai hasil perkembangan dari biologi molekuler. Rekayasa genetika dengan teknologi DNA rekombinan dengan subyek utamanya adalah biokatalisator yang meliputi isolasi dan immobilisasi, stabilisasi enzim, serta immobilisasi dan stabilisasi mikroorganisme. Teknologi DNA tekombinan juga berperan dalam pembuatan antibodi monoclonal, fermentasi, teknologi pengolahan limbah, serta eksplorasi bahan tambang.
Advertisement