biarkan ia pergi, Mama!
Akan disatukan dirinya
dengan angin gunung.
Sempoyongan tubuh kerbau
menyobek perut sepi.
dan wajah para bunda
Bagai bulan redup putih.
Ajal! Ajal!
Betapa pulas tidurnya
di relung pengap dalam!
Siapa akan diserunya?
Siapa leluhurnya?
Lelaki yang luka
melekat dipunggung kuda.
Tiada sumur bagai lukanya.
Tiada dalam bagai pedihnya.
Dan asap belerang
menyapu kedua mata.
Betapa kan dikenalnya bulan?
Betapa kan bisa menyusu dari awan?
Lelaki yang luka tiada tahu kata dan bunga.
Pergilah lelaki yang luka
tiada berarah, anak dari angin.
Tiada tahu siapa dirinya
didaki segala gunung tua
Siapa kan beri akhir padanya?
Menapak kaki-kaki kuda
menapak atas dada-dada bunda.
Lelaki yang luka
biarkan ia pergi, Mama!
Meratap ditempat-tempat sepi.
Dan di dada:
betapa parahnya.