Puisi Patah Hati Yang Sangat Mengharukan

Advertisement
Puisi Patah Hati - Pada kesempatan malam ini saya akan berbagi beberapa puisi Patah Hati karena kebetulan malam ini aku lagi patah hati. Sungguh sakit rasanya jika kita mengalami suatu kegagalan cinta pada orang yang benar benar kita sayangi dan dia berpaling kepada orang lain Untuk itu semoga puisi ini dapat mengobati rasa sakit yang aku alami emikian juga para sahabat yang senasib dengan aku ini. Cinta itu memang indah namun cinta tak selamanya harus saling memiliki. Cinta itu bagaikan siluman yang sering merubah wujud yang terkadang menjadi malikat dan terkadang pula menjadi iblis. Langsung saja kita simak bersama puisi patah hati ini semoga dapat menghibur hati yang lagi galau...



Puisi Patah Hati Yang Sangat Mengharukan

DITINGGAL KEKASIH
Oleh Salma Octavia Wisesa

Kini kuhanya bisa membayangkan,
membaca aksara yang kau rangkai penuh makna
tanpa sanggup ku menyapa
dan hanya bisa mengenangmu dalam duka

Kini kau telah pergi
tanpa kau peduli tentang perasaanku
kau pergi dengan keangkuhanmu
kau tinggalkan kenangan yang hayakan rapuh ditelan waktu,
dan sisa sisa usiaku

Haruskah air mata ini mengalir setiap waktu?
haruskah kuhentikan
detak jantung dan nadiku untuk merindukanmu?
dan haruskah nyawa ini terpisah dari ragaku karena cintamu?
mungkinkah ini semua telah menjadi suratan takdirku

Harapan Yang Sirna
Ku terpleset dalam harapan indah
Awalanya sempurna kurasa
Tapi kini bagaikan bara stempel
 Yang menstempel  kulit hatiku
Panas dan abadi terukir disana

biarlah keihklasan yang akan menyiraminya
Atas Apa yang telah kau perbuat

Kututupi  stempel ini dengan ketabahan
Dan keridhoanku kepadamu

Biarlah engkau mekar indah
di pot yang ingin kau tumbuh disana

Mimpi Yang Hilang
Dibawah hamparan gelap luas yang bertabur bintang
Aku menatap satu bintang yang paling terang
Aku menatapnya dengan penuh harapan
Seolah itu kau
Yang kini jauh seakan hilang..

Selama ini
Aku mencoba tuk selalu mengerti hatiku
Namun ternyata semua masih semu ku rasakan
Nama yang terukir dalam karang hatiku
Kini seakan terkikis
Oleh ombak yang menghantam..

Aku dan jenuhku, Bersamaan membisu
Terlalu jauh untuk maraih bintang yang sedang ku tatap
Aku dan senyumku
Mengikuti diam termenung
Namun tercipta sebuah mimpi
Yang hilang hanya dalam sekejap


Advertisement